PRAKTIKUM BIOLOGI
“BIOTEKNOLOGI”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Ahmad Ghozali
Bunga Chaniago
Jesica Pondryanti
Oktaviani Marshal
SMA NEGERI 2 KOTA BENGKULU
TAHUN 2013/2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga
Makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi Makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang kamihadapi.
Namun kami menyadari
bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada
:
1. Bapak guru bidang studi Biologi yang telah memberikan tugas,
petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan menyelesaikan
tugas ini.
2. Orang tua yang
telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga
tugas ini selesai.
Makalah ini kami akui
masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kamimiliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaanMakalah ini.
MASSENRENG PULU, 12 JANUARI 2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Penerapan bioteknologi sebenarnya telah dilakukan sejak
zaman prasejarah, antara lain untuk menghasilkan minuman beralkohol dan
mengawetkan daging. Dari minuman beralkohol, anggur mungkin merupakan
produk bioteknologi tertua, kemudian disusul bir selanjutnya roti.
Bioteknologi boleh didefinisikan sebagai proses-proses
biologi oleh organisme yang dimanfaatkan oleh dan untuk kepentingan manusia.
Sebenarnya pengertian bioteknologi sangat luas. Tiap-tiap negara mempunyai
definisi masing-masing. Definisi yang seragam sebenarnya penting agar terdapat
pandangan yang sama dalam mendiskusikan masalah bioteknologi baik dalam lingkup
nasional maupun internasional. Batasan umum yang diusulkan bagi negara anggota
organisasi untuk kerja sama dan pengembangan ekonomi (OECD = Organization for
Economic Coorporation and Development) adalah bahwa: “Bioteknologi merupakan
penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan oleh agen biologi, untuk
menyediakan barang dan jasa”
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang dimaksud
dengan bioteknologi?
2. Apa saja contoh –
contoh dari bioteknologi kedokteran ?
3. Apa saja contoh –
contoh dari bioteknologi pertanian ?
C. TUJUAN
PENULISAN
1. Mengetahui apa
itu bioteknologi.
2. Mengetahui contoh
– contoh dari bioteknologi kedokteran.
3. Mengetahui contoh
– contoh dari bioteknologi pertanian.
D. MAMFAAT
PENULISAN
1. Memberikan pengetahuan
kepada siswa, apa yang dimaksud dengan bioteknologi.
2. Memberikan pengetahuan
kepada siswa tentang bioteknologi kedokteran
dan
bioteknologi
pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
BIOTEKNOLOGI
Bioteknologi merupakan
sebuah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari kegunaan atau manfaat makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam sebuah proses produksi untuk menghasilkan produk berupa barang atau jasa.
Akhir-akhir ini, bioteknologi semakin berkembang.
Perkembangan bioteknologi
tidak hanya didasari pada ilmu biologi semata, tapi juga ilmu lainnya, seperti
biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, dan ilmu
lainnya. Manfaat bioteknologi pun sangat beragam.
Sebenarnya, bioteknologi
secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Contohnya, pada bidang teknologi pangan, telah ditemukan pembuatan bir, roti,
ataupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke 19. Selain itu, pemulian tanaman
pun menghasilkan varietas-varietas lainnya dalam bidang pertanian. Sementara
itu, dalam bidang medis, manfaat biteknologi dapat dibuktikan dengan penemuan
vaksin, antibiaotik, dan insulin meskipun masih dalam jumlah yang terbatas akibat hasil fermentasi yang tidak sempurna.
Pada masa sekarang,
bioteknologi berkembang dengan sangat pesat, khususnya di negara maju.
Perkembangan bioteknologi ditandai dengan ditemukannya berbagai penemuan,
misalnya rekayasa genetika, kultur jaraingan, pengembangbiakan sel induk, atau
kloning. Dengan berkembangannya bioteknologi, memungkinkan kita untuk
mendapatkan penyembuhan berbagai penyakit genetika ataupun penyakit kronis,
seperti kanker atau Aids.
Secara umum, Bioteknologi adalah usaha terpadu
dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi, Genetika,
Biokimia, Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan
bantuan mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari
tumbuhan atau hewan sehingga menghasilkan barang dan jasa.
B. BIOTEKNOLOGI
KEDOKTERAN
Tidak perlu diragukan lagi, bahwa kemajuan bioteknologi
dapat meningkatkan upaya pemeliharaan kesehatan masyarakat. Penerapan industri
biologi dalam bidang kesehatan mengalami kemajuan yang mengagumkan. Berbagai
aspek biologi telah dijadikan dasar pembuatan rancangan-rancangan untuk
memerangi penyakit seperti produksi berbagai obat, antibiotik, vaksin, hormon,
enzim, dan antibodi.
1. Antibiotik
Antibiotik adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh
mikroorganisme. Senyawa ini mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme lain.
Antibiotik digolongkan menjadi empat kelas utama, yaitu penisilin, tetrasiklin,sefalosporin, dan eritromisin.
Penisilin dapat menghentikan infeksi oleh bakteri-bakteri yang umumnya sangat
berbahaya. Sefalosporin adalah senyawa lain yang dapat membunuh bakteri yang
resisten (tahan) terhadap penisilin. Sefalosporin, misalnya digunakan untuk
melawan Staphylococcus ( bakteri penyebab pneumonia ).
Streptomisin bekerja dengan mencegah pembentukan
protein pada bakteri. Antibiotik yang dihasilkan oleh jamur Streptomyces
griseus ini ditemukan oleh Selman Waksman (1944). Streptomisin
digunakan untuk mengobati tuberculosis (TBC).
Antibiotik-antibiotik di atas dapat mengakibatkan sifat
resistensi (tahan) sehingga mendorong para ahli untuk melakukan pencarian
antibiotik baru. Rekayasa genetik dapat digunakan untuk menciptakan antibiotik
yang termodifikasi. Sebuah teknik yang dikenal sebagai “Fusi Sel” memberi
harapan besar untuk mendapatkan antibiotik dalam jumlah besar bahkan yang lebih
baik.
2. Antibodi
Tubuh manusia dan hewan terus-menerus menghadapi
serangan virus, bakteri, jamur, dan senyawa kimia yang terdapat dalam
lingkungan. Untuk mengatasi serangan tersebut, tubuh membutuhkan golongan
protein yang disebut antibodi. Antibodi tersebut dibentuk oleh sel
khusus bernama limfosit B yang terdapat dalam limpa, darah,
dan kelenjar limfe. Antibodi bersifat mengenali substansi asing (disebut antigen) dan
menyerangnya atau menghancurkannya. Bagaimana jika tubuh diserang antigen
secara berlebihan, sementara tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas dalam
menghasilkan antibodi?
Suatu teknik pembentukan antibodi telah dikembangkan
berkat kemajuan bioteknologi. Para pakar bioteknologi telah dapat mengembangkan
produksi antibodi secara besar-besaran. Sebuah antibodi yang disebut antibodi
monoklonal telah mampu mengatasi berbagai penyakit pada manusia, mulai
dari penyakit kanker dan kegagalan ginjal sampai dengan penyakit infeksi oleh
virus atau bakteri. Antibodi monoklonal juga meningkatkan keberhasilan
pencangkokan organ.
Antibodi monoklonal adalah kelompok antibodi yang
identik dengan bentuk lekuk yang sama sehingga hanya mengenali antigen yang
sama.
George Kohler dan Cesar Milstein, berhasil menemukan
cara membuat antibodi monoklonal pada penyakit kanker, penemuan ini memberikan
harapan besar dalam pengobatan kanker. Dengan menggabungkan kemampuan sel B
dalam membuat antibodi dan sifat sel kanker yang dapat dikatakan terus-menerus
hidup pada lingkungan luar, dapat diproduksi sejumlah antibodi monoklonal. Cara
ini dilakukan dengan memfusikan sel B dengan sel kanker sehingga dihasilkan sel
hibrid (Teknologi hibridoma) yang memiliki sifat kedua sel tersebut, yaitu sel
yang dapat membuat antibodi dan hidup dalam jangka waktu yang lama. Untuk lebih
jelasnya
pelajari bagan berikut ini!
pelajari bagan berikut ini!
Produksi sel hibridoma yang membuat antibodi monoklonal
mengenali dan melekat pada molekul antigen. Tikus diinjeksi dengan campuran
bahan yang mengandung sejumlah kecil antigen. Beberapa hari setelah injeksi itu
limpa tikus dipindahkan dan sel-sel B-nya, beberapa di antaranya akan membuat
antibodi mengenali antigen, dibiarkan berfusi dengan sel myeloma kanker untuk
menghasilkan hibridoma. Klon hibridoma dipisahkan satu dengan lainnya dan diuji
untuk melihat mana yang menghasilkan antibodi monoklonal.
3. Vaksin
Pada tahun 1067 lebih dari sepuluh juta penduduk dunia
terserang penyakit cacar, dan penyakit ini bersifat endemik bagi lebih dari 30
negara. Sekarang penyakit ini telah dapat diatasi sejak program vaksinasi masal
WHO dilakukan.Vaksinasi juga telah dilakukan untuk memerangi penyakit rabies,
dipteri, tetanus, batuk kering, radang sum-sum tulang belakang, radang
paru-paru, radang selaput otak, TBC, polio, hepatitis, dan lain-lain. Meskipun
demikian, penyakit akibat infeksi virus masih banyak melanda masyarakat, hal
ini disebabkan oleh belum tersedianya vaksin yang efektif dan harganya murah.
Metode baku pembuatan vaksin adalah membiakkan mikroba
patogen (misalnya virus) dalam binatang yang cocok atau membiakkan sel
dalamlaboratorium. Virus kemudian dikumpulkan, dimatikan atau dilemahkan
sebelum diinjeksikan ke dalam tubuh manusia. Tubuh kemudian membuat antibodi
untuk menyerang mereka. Cara ini memerlukan waktu, tetapi yang merupakan
masalah utama sebenarnya adalah sering kali tidak ditemukannya metode
konvensional untuk membiakkan virus dalam jumlah banyak. Untuk mengatasi hal
ini vaksin telah dibuat dengan rekayasa genetika dengan teknik “Kloning”.
4. Interferon
Sejarah interferon dimulai pada tahun 1957, ketikaAlick
Isaacsdan Jean Lindenmannmeneliti tanggapan tubuh terhadap infeksi virus.
Mereka menemukan bahwa suatu substansi yang disekresikan oleh sel yang
terserang dapat membantu sel lain untuk menentang virus penyerang. Senyawa
tersebut dinamakan interferon. Interferon digunakan untuk mengobati penyakit
oleh virus dan beberapa penyakit kanker.
Sampai tahun 1980, sumber interferon dunia berasal dari
laboratorium Karl Cantelldi Helsinki, di sini sel darah putih dari donor darah
dalam jumlah banyak, kemudian sengaja diinfeksi dengan virus untuk menghasilkan
in-terferon. Jumlah interferon yang dibuat sangat kecil dan sangat sukar
dipisahkan dari bahan lain yang terdapat dalam darah. Darah dari 90.000 donor
hanya dapat menghasilkan 1 gram interferon, yang harganya dapat mencapai 50
juta (per gram).
Hal yang sangat menggembirakan Charles Weissman(Swiss,
1980) bersama kerabat kerjanya mengumumkan telah berhasil mengklonkan gen
pengendali pembuatan satu tipe interferon manusia dengan menyisipkannya ke
dalam bakteri, lalu sel bakteri tersebut segera membuat interferon. Kini
interferon telah dapat diproduksi secara besar-besaran dan digunakan untuk
mengobati berbagai infeksi virus (herpes, hepatitis, rabies) dan kanker.
C. BIOTEKNOLOGI
PERTANIAN
Bertambahnya penduduk dari waktu ke waktu tentu saja
menuntut tersedianya bahan pangan yang lebih banyak. Dalam beberapa dasawarsa
terakhir, produksi hasil pertanian telah meningkat melebihi kebutuhan. Hal ini
mendorong manusia untuk selalu meningkatkan teknologi pangan. Bioteknologi
mempunyai potensi besar untuk meningkatkan produksi tanaman yang lebih tinggi,
tahan terhadap herbisida tertentu, tahan terhadappenyakit, mengurangi kebutuhan
terhadap pupuk, dan lain-lain.
1. Pemuliaan Tanaman
Penyilangan konvensional oleh para petani dilakukan
dengan tujuan menghasilkan tanaman yang menjadi besar, kuat, dan lebih tahan
penyakit. Selama puluhan tahun bahkan ratusan tahun lalu para petani dan para
pemuliaan tanaman telah berhasil memuliakan tanaman padi, jagung, dan tebu,
sehingga tanaman tersebut memiliki kualitas panen yang baik.
Pemuliaan tradisional telah banyak membantu
meningkatkan produksi pertanian dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Data FAO
tahun 1992 menunjukkan adanya peningkatan hasil biji-bijian dari rata-rata 1,1
ton per hektar pada tahun 1950 menjadi 2,8 ton per hektar pada tahun 1992.
Namun, karena jumlah penduduk masih jauh lebih besar dibandingkan jumlah
produksi pangan, peningkatan hasil pangan melalui proses pemuliaan ini masih terus
dikembangkan.
Pada tahun 2030 diperkirakan penduduk dunia mencapai 8
miliar atau meningkat 2 miliar dari populasi sekarang. Di Indonesia sendiri
diperkirakan pada tahun 2010 penduduk mencapai 245,71 juta atau bertambah
sebesar 33,78 juta jiwa dari sekarang. Pada saat itu kebutuhan beras
diperkirakan 36,42 juta ton, padahal produksi hanya 29,42 juta ton, sehingga
defisit produksi mencapai 6,72 juta ton.
Akibat dari pembangunan yang sangat pesat di berbagai
bidang dalam beberapa tahun terakhir ini lambat laun lahan produktif semakin
banyak terkonversi menjadi lahan nonpertanian. Pada tahun 1950 lahan yang dapat
dimanfaatkan untuk aktivitas per orang sekitar 0,24 hektar, tetapi lahan
tersebut hampir separuhnya (0,12 hektar) pada tahun 1993 dan diperkirakan hanya
akan tinggal 0,08 hektar pada tahun 2030.
Dari data di atas Indonesia diperkirakan akan mengalami
krisis pangan yang dapat mengganggu ketahanan pangan nasional. Untuk mencukupi
kebutuhan pangan penduduk yang populasinya terus bertambah dengan pesat ini,
diperlukan lahan yang luas, sementara lahannya semakin berkurang. Oleh karena
itu, diperlukan terobosan-terobosan di bidang teknologi pertanian untuk
meningkatkan produktivitas pertanian.
Seperti diyakini para pakar rekayasa genetika merupakan
salah satu teknologi pertanian yang berpeluang dapat meningkatkan produktivitas
pertanian. Pada pemuliaan tradisional diperlukan sedikitnya lima generasi
penyilangan balik untuk menghilangkan gen-gen yang tidak dikehendaki sehingga
pemuliaan tradisional memerlukan waktu yang lama.
Dengan kemajuan ilmu genetika molekuler pada tahun
1970-an, dimungkinkan usaha mencari gen yang diduga bertanggung jawab terhadap
karakter unggul satu tanaman. Saat ini secara umum ada dua cara untuk mencari
gen tanaman itu, yakni isolasi gen dalam skala kecil dengan menargetkan satu
gen saja (strategi ini disebut map-based cloning) dan dalam skala besar dengan
menggunakan proyek genom, yaitu dengan membaca (dalam istilah khususnya
menyekuen) semua urutan DNA suatu organisme untuk mendapatkan semua gen yang
ada.
Pada tahun 1920 istilah genom telah lahir, dipakai
untuk menunjukkan keseluruhan kode genetika pada kromosom yang ada pada suatu
organisme. Baru pada tahun 1944 diketahui bahwa materi dari kode genetik itu
adalah DNA yang ada pada setiap organisme. Sekarang ini istilah genom telah
begitu dikenal luas oleh masyarakat. Keunggulan rekayasa genetika adalah mampu
memindahkan materi genetika dari sumber yang sangat beragam dengan ketepatan
tinggi dan terkontrol dalam waktu yang lebih singkat. Usaha yang dilakukan
untuk menanggulangi krisis pangan di Indonesia dengan pendekatan biologi
molekuler, antara lain dengan merakit tanaman yang resisten terhadap serangan
hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan serta bergizi tinggi.
2. Transgenik
Rekayasa genetika dalam bidang tanaman dilakukan dengan
mentransfer gen asing ke dalam tanaman. Hasil rekayasa genetika pada tanaman
seperti ini disebut tanaman transgenik. Pernahkah kamu berpikir bahwa sepotong
jagung dan sebuah tomat dapat menyembuhkan penyakit? Atau hanya dengan memakan
pisang kita dapat melindungi diri dari hepatitis?
Prodi gene Inc. of College station, Texas menjadi
perusahaan pertama yang berhasil memodifikasi tanaman untuk menghasilkan
protein tertentu yang berfungsi sebagai obat. Protein tersebut adalah trypsin,
insulin, dan obat penting lainnya yang akan dimasukkan ke dalam jagung. Mereka
juga mengujinya pada kentang, tomat dan wortel untuk menghasilkan vaksin
hepatitis B. Para peneliti juga memodifikasi tomat, bayam, dan melon untuk
menghasilkan vaksin rabies.
Kedelai transgenik muncul menjadi obat untuk herpes.
Sebuah tim ilmuwan dari Purdue University dan Departemen Pertanian AS (USDA)
telah mengembangkan tomat yang tiga setengah kali lebih banyak mengandung
lycopene dan antioksidan untuk melawan kanker. Kemajuan ini sangat penting dan
dalam kenyataan jumlah tanaman transgenik yang diproduksi setiap tahun semakin
meningkat. Hingga tahun 1988 yang asalnya hanya ada 23 tanaman transgenik,
meningkat menjadi 30 pada tahun 1989 dan lebih dari 40 pada tahun 1990.
Pencangkokan (kloning) adalah transplantasi/transfer
gen ke gen lainnya, misalnya gen pankreas babi ditransplantasikan ke bakteri E.
Colisehingga dihasilkan insulin dalam jumlah besar. Sebaliknya gen bakteri yang
menghasilkan toksin pembunuh hama ditransplantasikan ke tanaman jagung,maka
akan diperoleh jagung transgenik yang tahan hama tanaman. Gen dari sel kelenjar
susu domba ditransplansikan ke sel telurnya sendiri yang kemudian
ditumbuhkembangkan di dalam kandungan induknya sehingga lahirlah Domba Dolly.
Demikian pula gen tomat ditransplantasikan ke ikan transgenik sehingga ikan
menjadi tahan lama dan tidak cepat busuk dalam penyimpanan.
Vektor DNA yang digunakan untuk memindahkan gen ke
dalam tumbuhan, misalnya plasmid dari bakteri Agrobakterium tumefaciens.
Tanaman membutuhkan unsur N yang cukup. Kemampuan
tanaman untuk memperoleh nitrogen sangat penting. Rhizobiummerupakan penambat
nitrogen yang sangat populer dan banyak ditemukan pada akar kacang-kacangan.
Telah lama diketahui bahwa enzim utama yang berperan menambat nitrogen tersebut
adalah nitrogenase. Ternyata lebih dari selusin gen yang terlibat dalam
menghasilkan enzim tersebut. Gen tersebut dinamakan gen nif (Nitrogen
fixation). Rekayasa genetik telah berhasil untuk mentransfer gen nif dari
bakteri penambat nitrogen ke dalam Eschecilia colisehingga bakteri E
Colikemudian mampu menambat nitrogen. Bakteri ini kemudian dapat dijadikan
inokulan untuk diberikan pada tanaman budi daya.
3. Proyek Genom
Salah satu penemuan spektakuler telah dikembangkan,
kita kenal dengan istilah Proyek Genom (Genom Project). Strategi ini ditopang
dengan majunya perkembangan teknologi marker DNA, pemetaan genetika dan
perpustakaan genom (genome library), teknologi sekuen DNA secara otomatis,
serta analisis komputer (computerized analysis). Selain itu juga teknik kultur
jaringan untuk mentransfer gen-gen yang ditemukan. Dengan demikian, bisa
dikatakan ada dua tahap revolusi pertanian, yang pertamadicapai dengan
persilangan tanaman secara tradisional yang memakan waktu dan yang keduaadalah
melalui aplikasi ilmu genetika molekuler.
Proyek genom adalah proyek menyekuen urutan DNA setiap
kromosom dari ujung ke ujung. Proyek genom pada tanaman sangat menjanjikan
untuk mendapatkan informasi terlengkap tentang seluruh sifat biologis tanaman.
Informasi ini akan membantu kita memahami bagaimana gen-gen menyebabkan tanaman
mampu melaksanakan segala aktivitasnya sebagai makhluk hidup.
Besarnya proyek genom serta teknologi yang mendukung
untuk penyelesaiannya melahirkan genomika sebagai ilmu baru. Genomikadiartikan
sebagai usaha mendalami struktur dan fungsi gen dalam skala besar. Genomika
dibagi dalam dua bagian, yaitu structural genomics(genomika struktur) dan
functional genomics(genomika fungsi). Berikut ini beberapa contoh mikroba yang
telah selesai pembacaan genomnya dan prospek yang diharapkan saat ini dan masa
yang akan datang.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai
disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi, Genetika, Biokimia, Sitologi,
dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan mikroorganisme,
sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan sehingga
menghasilkan barang dan jasa.
Contoh bioteknologi kedokteran : Antibiotik, Antibodi,
Vaksin dan Interferon.
Contoh bioteknologi pertanian : Pemuliaan tanaman,
Transgenik, dan Proyek genom.
B. SARAN
Kesadaran yang perlu
ditingkatkan bagi seluruh makhluk bumi adalah bagaimana menciptakan bumi yang
lebih baik dan lebih lestari ke depannya tanpa meninggalkan aspek kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, dalam proses peningkatan dengan
bioteknologi, harus juga diperhatikan aspek kelestarian SDA dan SDM tersebut.
Jangan sampai bioteknologi justru membuat degradasi kualitas kesehatan
masyarakat bumi. Kamiyakin bahwa IPTEK akan terus berkembang dan selalu ke
arah kepentingan kemaslahatan dan kebaikan umat manusia, sehingga kita harus
berusaha untuk membuat penemuan-penemuan baru khususnya di bidang bioteknologi ini. Never give up making better our earth.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar